7 Trik Membuat Pastel Kering Renyah Tahan Lama dengan Kulit Tipis dan Garing

Teknik dalam membuat pastel kering renyah dan tahan lama tidak sesulit yang dibayangkan. Kunci utamanya terletak pada pemilihan bahan yang tepat dan cara pengolahan yang baik, yang bisa menjadi rahasia para juru masak pemula maupun berpengalaman.

Sekilas, pastel adalah camilan yang sederhana, tetapi jika tidak tepat dalam prosesnya, teksturnya bisa menjadi lembek dan tidak enak setelah beberapa hari. Oleh karena itu, mengenali trik-trik yang tepat bisa membuat hasil yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.

Berikut ini adalah tujuh langkah penting yang perlu diterapkan agar pastel yang dibuat tidak hanya renyah saat pertama kali dihidangkan, tetapi juga tahan lama, sehingga bisa dinikmati kapan saja.

1. Pentingnya Perbandingan Tepung dan Lemak dalam Adonan

Perbandingan antara tepung dan lemak adalah elemen yang sangat penting dalam menciptakan kulit pastel yang renyah. Idealnya, perbandingan yang tepat bisa menghasilkan tekstur yang flaky dan garing.

Rasio yang dianjurkan adalah 3:1, di mana 300 gram tepung terigu protein sedang digunakan dengan 100 gram lemak, seperti margarin atau mentega. Pastikan semua bahan tercampur dengan baik agar merata di dalam adonan.

Penting juga untuk tidak ragu untuk sedikit bereksperimen dengan proporsi, tetapi tetap pastikan lemak terdistribusi dengan merata sebelum memasukkan cairan. Proses ini membantu menciptakan adonan yang tidak hanya enak, tetapi juga pas saat digoreng.

2. Manfaat Menggunakan Air Es Saat Mengolah Adonan

Penggunaan air es sangat dianjurkan dalam proses pembuatan adonan pastel. Air yang sangat dingin akan menjaga agar partikel lemak tidak meleleh saat pengulian, sehingga adonan tetap memiliki tekstur yang ideal.

Dengan menjaga lemak tetap dingin, ketika memasuki minyak panas saat digoreng, lemak akan menciptakan uap yang mendorong lapisan adonan terbuka. Ini adalah faktor utama untuk mendapatkan kerenyahan maksimal pada kulit pastel.

Penting untuk menghindari air hangat, karena dapat membuat adonan menjadi lengket dan sulit dibentuk. Upayakan untuk menuang air es sedikit demi sedikit agar adonan bisa diuleni hingga kalis dengan sempurna.

3. Penggunaan Air Kapur Sirih atau Cuka dalam Adonan

Menambahkan sedikit air kapur sirih atau cuka dalam adonan adalah salah satu trik rahasia yang mampu meningkatkan kerenyahan pastel. Penambahan bahan ini bertujuan agar gluten tidak terbentuk terlalu kuat, yang bisa mengakibatkan tekstur adonan yang keras.

Penggunaan satu sendok teh air kapur sirih untuk 500 gram tepung sudah cukup untuk memberi efek renyah tanpa menambah rasa yang tidak diinginkan pada pastel. Ini menjadi trik yang praktis dan efektif untuk membuat pastel lebih bertahan lama.

Jadi, jika Anda ingin penyimpanan pastel menjadi lebih baik, pertimbangkan untuk menggunakan bahan tambahan ini, terutama jika menyimpan dalam jumlah banyak.

4. Istirahatkan Adonan Sebelum Digiling

Setelah menguleni adonan hingga kalis, jangan terburu-buru langsung membentuk pastel. Mengistirahatkan adonan dalam kulkas selama minimal 30 menit sangat dianjurkan untuk merelaksasi gluten yang terbentuk dan membuat adonan lebih mudah dibentuk.

Adonan yang telah diistirahatkan akan lebih elastis dan tidak mudah robek saat digiling. Proses ini juga membantu memastikan lemak dalam adonan kembali padat dan siap untuk diciptakan tekstur yang renyah saat digoreng.

Kesabaran dalam proses ini sangat diperlukan. Jangan lewatkan langkah ini demi hasil akhir yang maksimal.

5. Ketebalan Adonan yang Tepat saat Digiling

Tebal tipisnya kulit pastel harus diperhatikan dengan seksama agar mendapatkan hasil yang optimal. Adonan yang digilas setipis mungkin akan menghasilkan pastel yang lebih renyah, sedangkan adonan yang terlalu tebal cenderung menyebabkan pastel keras dan belum matang di bagian dalam.

Untuk mencapai ketebalan yang seragam, alat penggiling adonan seperti rolling pin bisa sangat membantu. Pastikan untuk menyediakan permukaan yang ditaburi dengan tepung agar tidak lengket saat proses menggiling berlangsung.

Kulit yang tipis juga membantu isian matang bersamaan dengan kulit pastel, sehingga meningkatkan cita rasa dan tekstur pastel secara keseluruhan.

6. Teknik Penggorengan yang Benar dan Efektif

Proses penggorengan merupakan langkah krusial dalam mendapatkan pastel yang kering dan renyah. Gunakan teknik deep frying dengan suhu minyak yang tepat agar hasilnya maksimal. Suhu minyak yang stabil akan memastikan pastel tidak cepat gosong di luar tetapi masih lembek di dalam.

Pastikan untuk menggoreng pastel pada api kecil hingga sedang agar proses pematangan dapat berlangsung merata. Untuk mendapatkan kerenyahan ekstra, Anda juga bisa menggunakan metode double frying.

Caranya dengan menggoreng pastel hingga setengah matang, lalu angkat dan biarkan sejenak, dan goreng kembali hingga berwarna keemasan. Teknik ini efektif dalam menciptakan kulit yang sangat renyah.

7. Penanganan Pasca Penggorengan yang Tepat

Penyimpanan atau penanganan pastel setelah digoreng sangat berpengaruh pada kerenyahan dan daya tahannya. Setelah menggoreng, letakkan pastel di atas rak kawat untuk meniriskan minyak dan biarkan hingga dingin sepenuhnya pada suhu ruang.

Jangan menempatkan pastel yang masih hangat ke dalam wadah tertutup karena akan menyebabkan kondensasi. Uap yang terjebak dapat membuat kulit pastel menjadi lembek.

Setelah dingin, simpan dalam wadah kedap udara untuk memperpanjang umur simpan pastel. Dengan teknik penyimpanan yang tepat, pastel bisa bertahan hingga dua minggu dalam kondisi renyah.

Related posts