Sebanyak 52 siswa yang terdaftar di dua sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, dilaporkan mengalami keracunan. Kejadian ini diduga berkaitan dengan konsumsi hidangan Makan Bergizi Gratis yang disediakan pihak sekolah, mengakibatkan banyak dari mereka mengalami sakit perut, pusing, dan diare.
Kepala Polres Seram Bagian Barat, AKBP Andi Zulkifli, menyampaikan bahwa saat ini puluhan siswa tersebut sedang mendapatkan perawatan di dua puskesmas setempat. Perawatan berlangsung di Puskesmas Kairatu dan Puskesmas Waimital yang terpaksa kewalahan menerima banyak pasien.
Laporan awal mengenai peristiwa ini diterima dari seorang siswa berinisial AN yang baru berusia enam tahun. AN mengeluhkan sakit perut, mual, dan pusing setelah pulang dari sekolah, ayahnya segera membawanya ke puskesmas terdekat.
Proses Penanganan Keracunan yang Terjadi di Sekolah
Keracunan ini bermula saat AN mengonsumsi makanan dan minuman ringan di sekolah sambil menikmati hidangan Makan Bergizi Gratis. Ia mengenakan seragam sekolah dan terlihat lemas ketika dibawa oleh ibunya ke Puskesmas Kairatu.
Setelah AN, seorang siswa lainnya, RI, juga mengalami gejala serupa dan terpaksa dievakuasi ke puskesmas. Dalam perjalanan, RI terlihat menangis kesakitan setelah merasakan efek dari minuman yang katanya juga dihidangkan di acara tersebut.
Mengetahui situasi yang terjadi, banyak orang tua siswa langsung berbondong-bondong membawa anak-anak mereka ke puskesmas. Dalam waktu singkat, total korban keracunan mencapai 52 siswa, membuat petugas kesehatan di Puskesmas Kairatu memerlukan bantuan dari Puskesmas Waimital untuk menangani lonjakan pasien.
Langkah Investigasi dan Koordinasi Pihak Berwenang
Pihak kepolisian langsung mengambil tindakan dengan memeriksa lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti dari keracunan yang menyerang puluhan siswa tersebut.
AKBP Andi Zulkifli mengkonfirmasi bahwa langkah-langkah investigasi berjalan dengan profesional dan fokus pada identifikasi sumber masalah. Hal ini sangat krusial untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Polres Seram Bagian Barat juga telah mengimbau orang tua agar lebih waspada pasca-kejadian ini dan segera melaporkan keadaan kesehatan anak mereka setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis. Edukasi bagi masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko keracunan di kemudian hari.
Pertimbangan Keamanan Makanan di Lembaga Pendidikan
Insiden ini mengingatkan kita tentang pentingnya keamanan pangan, khususnya di lingkungan sekolah. Makanan yang diberikan kepada anak-anak harus melalui proses pemeriksaan yang ketat untuk memastikan tidak ada zat berbahaya yang terkandung di dalamnya.
Pihak sekolah perlu memperhatikan kualitas bahan yang digunakan dalam setiap hidangan. Hal ini untuk menjamin kesehatan siswa serta menghindari dampak jangka panjang yang bisa timbul akibat keracunan.
Selain itu, peningkatan kesadaran akan risiko keracunan makanan dalam pengadaan makanan di sekolah seharusnya jadi prioritas. Dengan memperhatikan semua aspek ini, diharapkan insiden serupa tidak terjadi di masa mendatang.
