Insiden tragis yang menimpa siswa di SDN 01 Kalibaru berawal dari sebuah mobil pengantar makanan bergizi yang menabrak siswa dan guru. Dalam kecelakaan tersebut, jumlah korban yang dirawat meningkat menjadi 22 orang, sebuah angka yang mencerminkan besarnya dampak dari peristiwa ini.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Erick Frendriz, mengungkapkan informasi terbaru mengenai jumlah korban dan proses penyidikan. Sementara itu, berbagai upaya dilakukan untuk menangani para korban dan memahami lebih dalam kondisi yang terjadi pada hari nahas tersebut.
Saat ini, tiga orang korban dirawat di Rumah Sakit Cilincing, dengan sembilan lainnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Koja. Situasi ini disikapi dengan serius oleh pihak kepolisian, yang berkomitmen untuk mengungkap penyebab dari insiden ini.
Detail Insiden dan Penanganan Korban yang Diterima
Menurut keterangan pihak kepolisian, insiden terjadi pada hari Kamis (11/12) saat kegiatan sekolah berlangsung di lapangan. Mobil pengantar makanan tersebut memasuki area sekolah dan tidak sengaja menabrak siswa yang sedang beraktivitas.
Erick Frendriz menekankan pentingnya penanganan cepat terhadap korban. “Kami pastikan semua korban mendapatkan perawatan yang diperlukan dan pendampingan dari tenaga medis yang profesional,” ujarnya.
Dalam upaya penanganan, pihak rumah sakit melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan semua siswa yang terlibat dalam kecelakaan mendapatkan perlakuan medis yang sama. Kerjasama ini menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pemulihan para korban.
Penyidikan Kasus dan Langkah-Langkah Selanjutnya
Kasus ini telah meningkat statusnya menjadi tahap penyidikan, di mana pihak kepolisian mulai mendalami dugaan kelalaian berdasarkan Pasal 360 KUHP. Pelanggaran ini mengacu pada kelalaian yang mengakibatkan luka berat atau luka lainnya.
Keberhasilan penyidikan sangat bergantung pada pengumpulan bukti yang kuat. Hingga saat ini, pihak kepolisian telah memeriksa sepuluh orang saksi untuk mendapatkan keterangan yang mendetail mengenai kejadian tersebut.
“Kami percaya tahap ini penting untuk memastikan keadilan bagi para korban,” tegas Erick. Jika alat bukti yang ada sudah cukup, penyidik akan segera menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Keterangan Sopir dan Penyebab Kecelakaan
Sopir yang bertanggung jawab atas insiden, yang diketahui bernama Adi Irawan, telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Menurut pengakuannya, kesalahan terjadi ketika dia menginjak pedal kendaraan, yang membuat mobil meluncur tanpa kendali.
Kapolsek Cilincing, Kompol Bobi Subasri, menyatakan bahwa kejadian ini dimungkinkan terjadi karena kondisi jalan yang menanjak di area sekolah. “Sopir merasa panik dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya,” katanya menjelaskan situasi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Polisi akan terus menggali informasi dari penyelidikan ini untuk memastikan apakah ada faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya insiden. Penyelidikan ini tidak hanya mencari pihak yang bertanggung jawab, tetapi juga berupaya untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
