Mulut Kering Jangan Diabaikan, Bisa Menjadi Tanda Penyakit Serius

Ahli kesehatan gigi dari Universitas Indonesia, drg. Febrina Rahmayanti, Sp.PM, Subsp. Inf.Im, mengungkapkan bahwa banyak penyakit sistemik memiliki hubungan yang erat dengan kondisi kesehatan mulut. Salah satu masalah yang sering timbul adalah penurunan produksi air liur, yang dapat berujung pada kondisi yang dikenal sebagai xerostomia atau mulut kering.

Xerostomia terjadi ketika produksi air liur tidak mencukupi untuk menjaga kelembapan mulut. Meskipun dapat bersifat sementara akibat stres atau kecemasan, kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa menjadi pertanda adanya penyakit yang lebih serius.

Air liur berfungsi penting dalam menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam mulut. Bila jumlahnya berkurang, hal ini dapat menyebabkan disbiosis, yang meningkatkan risiko terjadinya infeksi oleh virus, bakteri, hingga jamur.

Pentingnya Kesehatan Gigi dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Umum

Masalah kesehatan mulut tidak hanya berhubungan dengan keluhan di area tersebut, tetapi juga dapat memicu penyakit serius di organ lain. Misalnya, infeksi gusi, gigi berlubang, atau luka pada mukosa mulut bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung hingga gangguan pencernaan.

Kondisi kesehatan yang buruk di mulut dapat memiliki dampak jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Gangguan seperti stunting dapat muncul akibat masalah kesehatan mulut yang tidak ditangani dengan baik sejak dini. Ini menunjukkan bahwa kesehatan mulut seharusnya menjadi perhatian utama dalam strategi kesehatan masyarakat.

Upaya untuk meningkatkan kesehatan mulut harus melibatkan berbagai disiplin ilmu. Menurut Febrina, kolaborasi antara dokter gigi, dokter umum, tenaga kesehatan, dan pengambil kebijakan adalah hal yang sangat penting.

Kolaborasi dalam Menjaga Kesehatan Mulut dan Sistem Kesehatan

Febrina menyatakan bahwa kesehatan mulut merupakan bagian dari tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Oleh karena itu, penanganan kesehatan mulut perlu dilakukan dengan pendekatan yang terintegrasi dan kolaboratif.

Pentingnya edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut, terutama bagi anak-anak, menjadi bagian dari riset yang dilakukan oleh Febrina. Ia telah mengidentifikasi berbagai faktor risiko yang berkaitan dengan kesehatan mulut, seperti kebiasaan merokok dan defisiensi vitamin D.

Riset yang dilakukan juga menyoroti kesehatan mulut pasien dengan gangguan mental di rumah sakit. Penelitian tersebut menunjukkan adanya ketidakberdayaan dalam menjaga kesehatan mulut pada individu dengan kondisi mental tertentu.

Risiko Penyakit Serius yang Terkait dengan Kesehatan Mulut

Penyakit seperti diabetes, osteoporosis, dan artritis reumatoid telah terbukti berkaitan dengan kesehatan mulut yang buruk. Hal ini mengisyaratkan perlunya perhatian lebih pada masalah kesehatan gigi dan mulut dalam konteks kesehatan secara keseluruhan.

Individu yang mengalami masalah mulut juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit sistemik lainnya. Misalnya, infeksi gusi yang tak kunjung ditangani dapat menyebabkan penyebaran bakteri ke aliran darah dan mengganggu fungsi organ vital.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, upaya penanganan dan pencegahan penyakit terkait kesehatan mulut bisa lebih efektif. Pengabdian dan kerjasama antar lembaga kesehatan menjadi langkah krusial untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Related posts