Mikha Tambayong tidak pernah membayangkan harus memegang senjata asli di lokasi syuting film Abadi Nan Jaya. Momen tersebut menjadikannya terjebak antara rasa takut dan semangat menjalani perannya sebagai Kenes, karakter yang terlibat dalam kisah thriller zombi ini.
Film ini disutradarai oleh Kimo Stamboel dan dijadwalkan tayang pada 26 Oktober 2025. Ini menjadi proyek film zombi pertama bagi Mikha, dan ia mengungkapkan banyak pengalaman baru yang menantang selama proses syuting.
Dari awal penggarapan, Mikha menyadari bahwa berlatih dengan senjata menjadi bagian yang paling menegangkan. Ia mengaku tertekan saat harus memegang dan mengarahkan senjata, meskipun amunisinya tidak berisi peluru nyata.
“Kami berlatih koreografi untuk berbagai adegan aksi di film ini,” Mikha menjelaskan. Proses latihan tersebut sangat intensif, dan dia merasa setiap detailnya harus diperhatikan untuk menghadirkan pengalaman terbaik kepada penonton.
Di film ini, Mikha berperan sebagai Kenes, seorang ibu muda yang terjebak dalam situasi berbahaya akibat eksperimen ayahnya, Sadimin. Kejadian ini mengharuskan Kenes berjuang mempertahankan keluarganya dari ancaman yang sangat menakutkan.
Pentingnya Latihan Fisik dan Emosional dalam Peran
Menyiapkan diri untuk peran yang ekstrem seperti Kenes tidak hanya membutuhkan latihan fisik. Mikha juga merasa penting untuk mengupayakan pendekatan emosional agar karakternya terasa lebih hidup.
Dia berbagi bahwa selain berlatih gerakan atau aksi fisik, ia juga mengikuti sesi pemberdayaan vokal. Hal ini bertujuan untuk mendalami emosinya sebagai karakter yang harus bertindak dalam situasi mematikan.
Ketika ditanya tentang tantangan terbesarnya, Mikha mengatakan bahwa belajar untuk memaafkan dan memahami karakter lain adalah salah satu poin kritis. Ini memperkaya latar belakang karakternya dan membuatnya lebih relatable.
Film ini menggambarkan dinamika keluarga yang rumit, di mana cinta dan konflik saling bergelayut. Sisi dramatik ini memberikan kedalaman pada film, yang tidak hanya sekadar menampilkan ketegangan.
“Sebagai bagian dari film ini, saya merasa kami semua terlibat dalam membangun karakter-karakter yang mempunyai cinta satu sama lain, meski dalam kondisi terburuk,” kata Mikha. Ini menjadi paduan antara cerita aksi dan drama yang menarik bagi penonton.
Kisah Keluarga yang Terjebak dalam Wabah Zombi
Abadi Nan Jaya atau The Elixir, menjadi film zombi yang menggambarkan perjuangan sebuah keluarga saat menghadapi bencana yang tak terduga. Mengisahkan wabah zombi yang gencar menyerang, cerita ini menggambarkan sejauh mana seseorang bisa berjuang untuk melindungi orang-orang yang mereka cintai.
Mikha, sebagai Kenes, harus berhadapan dengan kenyataan pahit ketika ayahnya terserang dan berubah menjadi zombi. Dalam plot ini, penonton dapat merasakan rasa ketidakberdayaan dan harapan sekaligus, yang membuat cerita semakin kompleks.
Cerita berhembus tentang bagaimana Kenes terpaksa berjuang untuk menyelamatkan hidupnya dan anaknya. Keterlibatan emosional ini menjadi elemen yang kuat dalam film.
Film ini juga menyoroti bagaimana hubungan antara anggota keluarga dapat terjalin meski dalam situasi paling dramatis. Kenes harus menemukan cara untuk berurusan dengan masa lalunya serta mengatasi konflik internal di antara mereka.
Tim produksi menegaskan bahwa film ini bukan sekadar tentang horor dan ketegangan, tetapi lebih pada relasi dalam sebuah keluarga yang terguncang. Di balik semua elemen aksi, terdapat cerita mendalam yang akan menyentuh hati penontonnya.
Proses Produksi yang Menyita Perhatian
Abadi Nan Jaya bukan hanya menjadi film pertama bagi Kimo Stamboel dalam genre zombi, tetapi juga sebuah langkah besar dalam karirnya. Ia bertanggung jawab tidak hanya sebagai sutradara, tetapi juga sebagai penulis bersama dengan tim yang kredibel.
Dari segi produksi, film ini menjanjikan pengalaman sinematik yang berbeda. Melalui penggunaan teknik sinematografi yang cermat, film ini memberi kesan mendalam dalam setiap adegannya.
Sekarang, Abadi Nan Jaya dapat dinikmati di berbagai platform setelah dirilis. Penonton diharapkan dapat melihat bagaimana kampung tempat Kenes tinggal menjadi latar belakang dari berbagai pertempuran dengan zombie yang mengerikan.
Selain Mikha, film ini juga menghadirkan berbagai aktor berbakat seperti Eva Celia, Donny Damara, dan Marthino Lio. Setiap karakter yang ditampilkan menambah kekayaan cerita dalam film ini.
Pembuat film berharap karya ini dapat menembus batasan genre dan menghadirkan cerita yang utuh. Dengan berbagai elemen yang memadukan aksi, drama, dan horor, mereka percaya film ini akan memikat banyak pemirsa.
