Kapal ambulans yang hilang kontak di Selat Makassar, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, telah ditemukan terdampar di Selat Madura, Jawa Timur dalam keadaan selamat. Dalam insiden ini, tiga orang awak kapal, termasuk nakhoda, berhasil bertahan dan ditemukan dalam kondisi baik.
Kapal yang berlayar dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang ini dilaporkan menghilang pada tanggal 13 Oktober. Setelah tujuh hari pencarian intensif oleh Basarnas dan tim gabungan, kapal tersebut akhirnya muncul di kawasan permukiman penduduk pada tanggal 24 Oktober.
Momen Menegangkan Seputar Hilangnya Kapal Ambulans di Laut
Proses pencarian awal dimulai ketika kapal ambulans tersebut dinyatakan hilang kontak dan ditakutkan mengalami masalah di tengah perjalanan. Kapal yang diperkirakan berangkat sekitar pukul 07.00 WITA ini seharusnya tiba di tujuan dalam waktu delapan jam, namun tak kunjung sampai hingga malam hari.
Menurut Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar, Andi Sultan, operasional pencarian kapal berjalan selama satu minggu tanpa ada tanda-tanda keberadaan. Pada akhirnya, operasi pencarian terpaksa dihentikan karena tidak ada informasi baru yang dapat mengarahkan tim pencari.
Awak kapal tersebut, M. Tahir dan dua rekannya, Najamuddin serta Hasri, akhirnya ditemukan di terdampar di pesisir Selat Madura. Berita mengenai keselamatan mereka memberikan rasa lega tidak hanya bagi keluarga awak kapal, tetapi juga bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pencarian.
Penemuan yang Menggembirakan bagi Dinas Terkait dan Warga
Setelah dilakukan evaluasi, Kepala Seksi Operasi Basarnas menyatakan bahwa seluruh awak kapal ditemukan dalam keadaan selamat. Penemuan ini menjadi titik terang setelah serangkaian usaha pencarian yang melelahkan dan menegangkan.
Dalam penjagaannya, kapal ambulans ini mengalami kerusakan ringan dan saat ini sedang dalam proses perbaikan. Perlu dicatat bahwa kapal tersebut sebelumnya telah melayani masyarakat di pulau-pulau terpencil di Kabupaten Pangkep, memberikan layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan.
Tentu saja, penemuan ini diharapkan dapat meminimalisir kekhawatiran masyarakat terkait keselamatan saat menggunakan transportasi laut, terutama di wilayah yang dikenal dengan cuaca yang tidak dapat diprediksi.
Komitmen dan Tindakan untuk Keamanan di Laut
Basarnas dan pemerintah setempat berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan di laut dengan melakukan pemantauan yang lebih ketat dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak. Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar selalu mempersiapkan diri untuk potensi risiko yang ada saat berlayar.
Keselamatan awak kapal harus menjadi prioritas utama dan perlu dilakukan pelatihan serta pengadaan sarana yang memadai. Dengan teknologi yang ada saat ini, upaya pemantauan dapat dioptimalkan agar insiden serupa tidak terulang lagi di masa depan.
Pihak yang berwenang juga menekankan pentingnya pemeliharaan kapal-kapal yang dioperasikan. Kondisi kapal yang baik menjadi salah satu aspek penting untuk memastikan keselamatan pelayaran di perairan Indonesia yang luas ini.
