Harga Tiket Masuk Gunung Rinjani Naik Mulai 3 November 2025, Cek Rinciannya

Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu destinasi paling diminati para pendaki. Dengan keindahan alamnya yang memukau, Gunung Rinjani menawarkan pengalaman unik bagi para petualang yang ingin menjelajahi pesonanya. Namun, baru-baru ini, terdapat perubahan signifikan terkait biaya akses ke kawasan tersebut.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Yarman, mengumumkan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 17 Tahun 2025, struktur tarif tiket masuk akan mengalami peningkatan. Ini sebagian besar dipicu oleh peningkatan kelas berbagai jalur pendakian yang ada di kawasan gunung ini.

Peningkatan kelas jalur pendakian mencakup transisi dari kelas dua menjadi kelas satu untuk tiga jalur wisata. Selain itu, ada juga jalur yang berpindah dari kelas tiga ke kelas dua. Meskipun demikian, sebagian besar destinasi non-pendakian tetap berada di kelas tiga.

Yarman juga menjelaskan bahwa sosialisasi mengenai kebijakan baru ini tengah dilakukan untuk memastikan seluruh pelaku industri pariwisata dan masyarakat umum memahami perubahan yang akan berlaku. Kebijakan ini dijadwalkan akan mulai efektif 30 hari setelah diundangkan, tepatnya pada 3 November 2025.

Kenaikan Kelas Jalur Pendakian di Gunung Rinjani dan Dampaknya

Perubahan regulasi ini tentu saja memiliki dampak yang signifikan bagi para pendaki. Jalur pendakian Sembalun, Senaru, dan Torean kini bersaing dalam kelas satu, menawarkan akses ke keindahan alam yang lebih baik. Kenaikan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur di sekitar jalur-jalur tersebut.

Peningkatan kelas bukan hanya sekedar perubahan status, tetapi juga mencerminkan upaya untuk menjaga kelestarian alam. Dengan demikian, diharapkan pengunjung dapat menikmati pengalaman yang lebih baik sambil tetap mematuhi prinsip-prinsip konservasi. Setiap jalur pendakian menawarkan keunikan tersendiri, sehingga menarik bagi berbagai kalangan pendaki.

Selain peningkatan kelas pendakian, Yarman mencatat bahwa sistem pemantauan kunjungan akan ditingkatkan. Semua tiket masuk, baik untuk pendakian maupun untuk wisata non-pendakian, akan dikelola melalui aplikasi digital yang memudahkan pengunjung. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi para wisatawan.

Rincian Harga Tiket Masuk untuk Berbagai Kategori Wisatawan

Dalam rincian mengenai struktur tarif baru, terdapat tiga kelas harga yang berbeda. Kelas satu, yang merupakan jalur pendakian paling utama, mengenakan biaya untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp. 250.000 per orang per hari. Sedangkan bagi wisatawan lokal, tarif hari kerja dan hari libur juga beragam sesuai ketentuan kelas yang berlaku.

Untuk kelas dua, akan dikenakan tarif Rp. 200.000 bagi wisatawan mancanegara. Untuk wisatawan domestik, tarif untuk hari kerja mulai dari Rp. 20.000, dan pada hari libur menjadi Rp. 30.000. Kejelasan harga ini akan membantu pengunjung merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik.

Sementara itu, signifikan juga penawaran untuk pelajar dan mahasiswa yang datang dengan rombongan. Terdapat tarif khusus bagi mereka untuk meningkatkan partisipasi dalam kegiatan pendakian, dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Hal ini menunjukkan kepedulian untuk mendorong minat generasi muda akan aktivitas outdoor.

Pentingnya Kesadaran dan Pelestarian Alam di Sekitar Gunung Rinjani

Dengan adanya perubahan ini, kesadaran akan pentingnya pelestarian alam menjadi semakin penting. Pendaki yang mengunjungi Gunung Rinjani diharapkan untuk tidak hanya menikmati keindahan tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan. Setiap kunjungan harus bisa memberikan kontribusi positif bagi ekosistem.

Balai Taman Nasional juga berperan aktif dalam memastikan bahwa setiap jalur pendakian dikelola dengan baik. Upaya untuk mendidik pengunjung tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mematuhi aturan sudah mulai dilakukan. Pendaki diharapkan memahami bahwa tindakan mereka memiliki dampak yang besar terhadap kelestarian alam.

Pihak berwenang juga akan terus melakukan evaluasi terhadap pengelolaan kawasan untuk meningkatkan pengalaman wisata. Hal ini mencakup pengembangan fasilitas yang memadai dan penyuluhan untuk para pendaki, sehingga datang ke Gunung Rinjani tidak hanya menjadi petualangan, tetapi juga pelajaran berharga tentang cinta lingkungan.

Related posts