Gubernur Kalimantan Timur mengungkapkan rencana ambisius untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerahnya dengan menyiapkan lahan seluas 25 ribu hektare untuk program cetak sawah. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan Kaltim sesuai arahan pemerintah pusat dan visi yang lebih besar untuk kemandirian pangan.
Dalam sebuah forum kepemimpinan, Gubernur menyatakan komitmennya untuk melaksanakan program tersebut secara efektif. Ia meyakini bahwa pembangunan ketahanan pangan adalah prioritas, mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi dalam sektor ini, terutama dalam pengadaan beras.
Upaya Meningkatkan Produksi Pangan di Kalimantan Timur
Rudy Mas’ud mengakui bahwa kekurangan lahan sawah menjadi salah satu hambatan utama dalam memenuhi kebutuhan beras. Dengan luas lahan sawah yang hanya sekitar 40 ribu hektare, kebutuhan beras Kaltim masih bergantung pada pasokan dari wilayah lain, seperti Pulau Jawa dan Sulawesi.
Kapasitas produksi beras di Kaltim saat ini hanya mampu memenuhi sekitar 35-37 persen dari total kebutuhan. Oleh karena itu, pemerintah daerah bertekad untuk mencari solusi agar ketergantungan terhadap pasokan luar dapat dikurangi.
Dalam upaya tersebut, Rudy menerima arahan dari Menteri Pertanian tentang bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satu strategi yang diajukan adalah meningkatkan frekuensi panen dari satu kali menjadi dua atau tiga kali dalam setahun.
Pentingnya Diversifikasi Pangan untuk Ketahanan Pangan
Di sisi lain, Gubernur menekankan bahwa ketahanan pangan tidak hanya berkaitan dengan memperbanyak suplai beras. Terdapat banyak potensi lain di Kaltim yang dapat dimanfaatkan, seperti sumber daya laut yang melimpah dan potensi perkebunan yang bisa diintegrasikan dengan peternakan.
Misalnya, pengembangan sektor perikanan bisa menjadi alternatif dalam menyediakan kebutuhan protein bagi masyarakat. Kombinasi antara lahan perkebunan kelapa sawit dan peternakan sapi juga dinilai dapat meningkatkan pemanfaatan lahan yang ada.
Rudy berpendapat bahwa perlu adanya pemikiran inovatif untuk memaksimalkan semua potensi yang tersedia. Hal ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem ketahanan pangan yang lebih holistik dan tidak hanya bergantung pada satu jenis komoditas pangan.
Pengaruh Kebijakan Pusat Terhadap Ketahanan Pangan Daerah
Pemerintah pusat memiliki peran penting dalam mendukung program ketahanan pangan di daerah. Koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat dalam hal kebijakan dan penganggaran dapat memberikan dampak signifikan bagi pelaksanaan program-program ini.
Rudy melanjutkan, kebutuhan untuk melakukan koordinasi yang lebih baik antara berbagai instansi sangatlah penting. Tanpa dukungan penuh dari pemerintah pusat, upaya daerah dalam mencapai ketahanan pangan akan terhambat.
Pemerintah Kaltim berharap dapat menerima substansi lebih, baik dalam bentuk bantuan teknis maupun penguatan kapasitas di bidang pertanian. Keberhasilan program cetak sawah ini tentu akan sangat bergantung pada kerjasama multi-sektoral.
Dengan berbagai strategi dan kebijakan yang akan dilaksanakan, Gubernur Kalimantan Timur menaruh harapan besar untuk mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik dan mandiri. Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam program-program ini demi tercapainya visi besar ketahanan pangan yang berkelanjutan.
