Kecelakaan tragis yang melibatkan bus rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember telah mengguncang masyarakat pada Minggu sore, 14 September. Insiden ini terjadi di lereng Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dan menyebabkan delapan orang dilaporkan meninggal dunia.
Direktur RS Bina Sehat Faida mengonfirmasi informasi mengenai kecelakaan tersebut. Rombongan yang terlibat dalam insiden ini merupakan karyawan yang sedang berlibur setelah sebuah acara tasyakuran kelulusan, yang tentunya menjadi momen bahagia bagi mereka.
Setelah insiden terjadi, belasan penumpang lainnya yang menderita luka-luka langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Situasi di lokasi kecelakaan sangat memprihatinkan, dengan banyak penumpang yang mengalami kondisi kritis.
Kronologi Kecelakaan yang Mengguncang RSUB
Kecelakaan bermula saat rombongan karyawan RSBS sedang dalam perjalanan pulang dari Gunung Bromo. Menurut Direktur RS Bina Sehat, mereka mengalami musibah saat menyusuri jalan yang curam dan berliku-liku.
Saat kendaraan melaju, kondisi cuaca juga dilaporkan kurang mendukung, yang mungkin memperburuk situasi. Banyak faktor yang bisa menyebabkan kecelakaan ini, termasuk kemungkinan kelelahan dari pengemudi setelah perjalanan jauh.
Aktivitas liburan tersebut seharusnya menjadi momen perayaan, namun berakhir tragis. Ini menjadi pembelajaran penting bagi perusahaan dan semua pihak untuk lebih berhati-hati saat merencanakan acara luar ruangan.
Proses Evakuasi dan Perawatan Korban
Tim medis dan ambulans dikerahkan secara cepat untuk melakukan evakuasi terhadap korban yang selamat. Sejumlah 18 ambulans telah disiapkan untuk transportasi korban ke Rumah Sakit dr Mohamad Saleh dan RS Arrozi di Probolinggo.
Proses evakuasi ini dilakukan dengan pengawalan yang tepat agar tidak terjadi penundaan. Masyarakat setempat juga ikut membantu dalam mengangkut korban ke lokasi aman untuk mendapatkan penanganan medis segera.
Pihak rumah sakit memberikan laporan bahwa beberapa korban dalam kondisi serius dan memerlukan perawatan lebih lanjut. Hal ini menambah beban emosional bagi keluarga yang menunggu kabar tentang kondisi sanak saudara mereka.
Identifikasi Korban dan Tindakan Lanjutan
Setelah proses evakuasi, pihak rumah sakit melakukan identifikasi terhadap para jenazah yang ditemukan. Hasil identifikasi awal menunjukkan bahwa tujuh dari delapan korban yang meninggal sudah teridentifikasi.
Naminya meliputi beberapa staf RSBS, termasuk seorang ahli gizi dan dua perawat. Sementara satu jenazah masih dalam proses identifikasi, pihak keluarga sangat berharap bisa segera mengetahui keadaan yang terjadi.
Situasi ini sangat menyedihkan dan mengguncang banyak pihak, terutama rekan kerja serta keluarga dari para korban. Mereka menantikan penjelasan resmi untuk memahami lebih jauh tentang kejadian yang baru saja menimpa orang-orang terkasih mereka.